Rabu, 02 Desember 2015

KESALAHAN PENULISAN KATA DALAM BERITA

KESALAHAN PENULISAN KATA DALAM BERITA :
Demokrat Serang Jokowi soal Penyadapan AS, PDI-P: Itu Pernyataan Bodoh JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan yang menuding Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memberikan peluang kepada Amerika Serikat melakukan penyadapan melalui izin renovasi Kedutaan Besar AS menimbulkan kecaman. Wakil Ketua Bappilu PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin menilai, Ramadhan sama sekali tidak mengerti cara kerja intelijen. "Saya kira pernyataan yang disadap karena ada renovasi bangunan itu nggak ngerti teknik penyadapan. Cuma paranoid saja, itu bodoh sekali," ujar Hasanudin saat dihubungi, Minggu (3/11/2013). Mantan Sekretaris Militer dengan pangkat terakhir mayor jenderal tersebut mengatakan, untuk melakukan penyadapan, intelijen tidak perlu sampai melakukan renovasi atau membuat gedung baru di lingkungan kedutaan. Menyadap, kata Hasanudin, kerap dilakukan dengan teknologi tinggi. Alat penyadapan pun biasanya berukuran sangat kecil. "Apakah ada renovasi bangunan atau tidak ada, itu sama saja potensi penyadapannya. Dari mana itu renovasi kedutaan sehingga akan buat penyadapan?" ujar Hasanudin yang mengaku heran dengan pernyataan Ramadhan Pohan. Lebih lanjut, Hasanudin menuturkan, praktik penyadapan sebenarnya lumrah dilakukan oleh seluruh negara di dunia meski hal ini bertentangan dengan peraturan di dunia internasional. Praktik penyadapan biasanya ditargetkan kepada pejabat-pejabat tertentu yang dinilai memiliki informasi penting. Oleh karena itu, Hasanudin menilai, jika sebuah negara akan melakukan penyadapan, cara yang dilakukan bukanlah dengan terang-terangan membuat sebuah pos pengintai ataupun mendirikan bangunan khusus untuk menjalankan praktik itu. Hasanudin pun menyarankan agar Ramadhan lebih bijak dalam memberikan pernyataannya. Ia mengaku tak mempermasalahkan jika Jokowi kerap diserang Demokrat selama ada alasan logis. Namun, kali ini, Hasanudin menyayangkan cara yang dilakukan Ramadhan justru semakin menunjukkan ketidaktahuannya soal dunia intelijen. "Saya siap mengajari Ramadhan Pohan soal hal-hal intelijen jika dibutuhkan. Saya akan tunjukkan alat-alat penyadapan yang hanya bisa sebesar jam tangan," tutur Hasanudin yang bersama Ramadhan Pohan menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Komisi I yang membawahi hubungan luar negeri dan kemiliteran ini. Sebelumnya, Ramadhan Pohan mengkritik keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang memberikan izin pembangunan dan renovasi gedung Kedubes Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Menurut politisi Partai Demokrat itu, pemberian izin tersebut membuka celah bagi AS untuk melakukan aksi penyadapan. "Izin pembangunan Kedubes itu kan dari Jokowi. Kalau benar, itu berarti memberikan lampu hijau untuk disadap," katanya di Jakarta, Jumat (1/11/2013). Menurut Ramadhan, kewenangan untuk memberikan izin pembangunan dan renovasi berada pada Pemprov DKI Jakarta. Ia pun menambahkan, tidak ada yang tahu maksud dan tujuan pembangunan dan renovasi gedung tersebut. Menurutnya, tempat tersebut bisa saja digunakan untuk melakukan kegiatan spionase. Dalam artikel berita online diatas saya akan coba mengalisis kesalahan penggunaan kalimat efektif, aktif dan pasif, serta majemuk, sesuai dengan pembahasan mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Gunadarma. Kalimat efektif sendiri berarti kalimat yang mengungkapkan pikiran atau gagasan yang disampaikan sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Kalimat aktif adalah Kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan atau melakukan perbuatan. Ciri-ciri : 1. Subjeknya sebagai pelaku. Helsa Situmorang membaca buku. (Helsa sebagai pelaku) 2. Predikatnya berawalan me- atau ber-. 3. Predikatnya tergolong kata kerja aus. Contoh : 1. Adik membaca buku. 2. Tatang bermain bola. 3. Yuli mandi di kolam renang. 4. Wawan telah membeli buku gambar. Kalimat Pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau dikenai perbuatan. Ciri-ciri : 1. Subjeknya sebagai penderita. 2. Predikatnya berawalan di-, ter-, atau ,ter-kan. 3. Predikatnya berupa predikat persona (kata ganti orang, disusul oleh kata kerja yang kehilangan awalan). Kalimat Majemuk Setara adalah kalimat majemuk yang terdiri atas beberapa kalimat yang setara/sederajat kedudukannya. Kalimat Majemuk Setara adalah penggabungan dari 2 kalimat / lebih dengan menggunakan kata hubung. Terdiri dari: 1. Kalimat majemuk setara sejalan à Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang bersamaan situasinya. Contoh: Umkar pergi ke pasar, Ririn pergi ke sawah sedangkan Sirob pergi ke sekolah. 2. Kalimat majemuk setara berlawanan à Kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat yang isinya menyatakan situasi yang berlawanan. Contoh: Danis anak yang rajin, tetapi adiknya pemalas. 3. Kalimat majemuk setara yang menyatakan sebab akibat à kalimat majemuk setara yang terdiri atas beberapa kalimat tunggal yang isi bagian satu menyatakan sebab akibat dari bagian yang lain Contoh : Ajiz mendapatkan rangking 1, karena dia anak yang rajin B.Kalimat Majemuk Bertingkat à adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat. Jenis-jenisnya: 1. Kalimat majemuk hubungan waktu Contoh : Aku sedang belajar, ketika ayahku pulang 2. Kalimat majemuk hubungan syarat Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan Contoh : Jika aku mendapatkan rangking 1, aku akan mendapatkan laptop baru. 3. . Kalimat majemuk hubungan tujuan Ditandai dengan : agar, supaya, biar. Contoh : Danis sengaja tidur siang agar dia bisa bangun pagi buat belajar 4. Kalimat majemuk konsensip Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun Contoh : Walaupun Veri sedang sedih, dia selalu tersenyum. 5. Kalimat majemuk hubungan penyebaban Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena Contoh : Aku sedang sedih, sebab orang yang aku cintai tidak mencintaiku 6. Kalimat majemuk hubungan perbandingan Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik. Contoh : Dari pada bermain, lebih baik aku belajar. 7. Kalimat majemuk hubungan akibat Ditadai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka Contoh : Dian begitu berbakat, sehingga dia dapat memenangkan kontes itu. 8. Kalimat majemuk hubungan cara Ditandai dengan : Dengan Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya 9. Kalimat majemuk hubungan sangkalan Ditandai dengan: seolah-olah, seakan-akan Contoh : Markus diam saja, seolah-olah tidak terjadi apapun. 10. Kalimat majemuk hubungan kenyataan Ditandai dengan: padahal, sedangkan Contoh : Gina terus belajar, padahal dia sedang sakit. 11. Kalimat majemuk hubungan hasil Ditandai dengan : makannya Contoh: Doni anak pemalas, makannya nilainya selalu jelek 12. Kalimat majemuk hubungan penjelasan Ditandai dengan : bahwa Contoh : Nilai raportnya menunjukan bahwa dia benar-benar siswa yang pandai 13. Majemuk hubungan atributif Ditandai dengan : yang Contoh : anak yang sedang berlari itu teman saya Referensi
KRITIK DAN SOLUSI :

          Ada beberapa kritikan dan soluinya untuk universitas yang saya masuki,antara lain :
            
                        Yang pertama adalah kurang nya fasilitas yang diantara nya itu lapangan parkir yang sempit,tidak ada proyektor di setiap kelas,ruang internet lounger malah dijadikan kelas padahal pada saat saya mau masuk universitas ini di brosur nya ada fasilitas “I lounge” yang katanya tempat kita bisa mengakses internet gratis,lalu kita parkir bayar ke satpam walaupun itu seikhlas nya padahal itu kan fasilitas kita parkir di kampus,masa kita harus bayar sih(walaupun seikhlasnya). Nah untuk solusi dari kritik saya tentang fasilitas kampus adalah untuk yang tentang bayar uang parkir seikhlasnya ke satpam,intinya gajih satpam itu harus dinaikan,logikanya kalau gajihnya misal sudah besar mana ada tarikan-tarikan uang walaupun seikhlasnya. Untuk saran yang tentang “I lounge” dan lapangan parkir yang kurang menurut saya ada sangkutanya,karena kenapa lahan parkir sempit? Karena kebanyakan masiswanya,kenapa banyak masiswa nya? Karena fasilitas “I lounge” nya dibuat jadi kelas. Dan untuk proyektor di setiap kelas mungkin saya sudah tidak perlu jelaskan,bayaran sudah mahal,masa hanya dikasih OHP,ketinggalan jaman banget,bayaran doang mahal,masa untuk proyektor di setiap kelas saja tidak sanggup? Dikemanakan uang nya? Apalagi untuk mahasiswa tahun 2015 jurusan saya, bayaran per semesternya bisa buat beli satu motor,bagaimana tidak mahal? Bayaran sudah semahal itu masa fasilitas nya begitu doang sih?
            Dan selanjutnya adalah kritik saya adalah di gundar itu kurangnya transparansi,harus nya kita budayakan transparansi,agar kenapa? Supaya jelas. Bayaran setiap tahun naik,UM untuk sekarang juga naik,SKS untuk tahun 2015 juga naik. Apa dasar yang membuat semua itu naik? Tidak ada transparansi nya tiba-tiba naik begitu saja tanpa ada penjelasan atau keterangan sama sekali
HAL YANG TIDAK BISA DILUPAKAN SELAMA SAYA HIDUP :


             Ada beberapa hal yang mengesankan selama saya hidup,ada banyak hal yang tak bisa saya lupakan selama saya hidup,saya akan mulai menjelaskannya satu per satu,diantara lain adalah kecil itu saya tidak menyukai nasi,setiap hari saya hanya makan dengan ayam goring(tanpa nasi),nah waktu itu saya main agak jauh dan pulang terlau malam saat saya masih kurang lebih kelas 3 sekolah dasar,nah pulangnya ibu saya marah dan saya dicekokin makan nasi(sambil menangis),nah dari situlah saya mulai makan dan menyukai nasi.
            Cerita selanjutnya dimulai dari saya masuk sekolah menengah kejuruan,disitu saya sudah mengenal wanita dan saya pun akhirnya mendapatkan pacar pertama saya dan menurut saya hal itu adalah hal-hal yang sulit untuk saya bisa lupakan,kita sekolah bareng,berangkat pulang pergi bareng,seneng bareng,susah bareng,cabut bareng dan saya sudah dekat sekali dengan keluarganya dan begitupun sebaliknya,tapi kemudian beberapa hari menjelang ujian nasional saya pun diputusin sama dia,dan itulah mungkin salah satu hal yang paling menyakitkan dan pula menyedihkan bagi hidup saya,entah apa yang membuat ia mengatakan kata “putus” ke saya,tapi apa daya,saya sudah semaksimal mungkin mempertahankan nya,tetapi ia tetap ingin putus dengan saya dengan alasan “mau fokus un”. Tetapi selang beberapa hari dia pun punya pacar baru,mengdengar nya membuat saya “jleb” (kalo kata anak jaman sekarang),tapi mau bagaimana lagi,itu sudah keputusannya dan saya pun menerimanya dengan ikhlas walaupun sedih mengundang di dalam hati saya(tersenyum kecil).