KRITIK
DAN SOLUSI :
Ada beberapa kritikan dan soluinya untuk universitas yang saya masuki,antara lain :
Yang pertama adalah kurang nya fasilitas yang diantara nya itu lapangan parkir yang sempit,tidak ada proyektor di setiap kelas,ruang internet lounger malah dijadikan kelas padahal pada saat saya mau masuk universitas ini di brosur nya ada fasilitas “I lounge” yang katanya tempat kita bisa mengakses internet gratis,lalu kita parkir bayar ke satpam walaupun itu seikhlas nya padahal itu kan fasilitas kita parkir di kampus,masa kita harus bayar sih(walaupun seikhlasnya). Nah untuk solusi dari kritik saya tentang fasilitas kampus adalah untuk yang tentang bayar uang parkir seikhlasnya ke satpam,intinya gajih satpam itu harus dinaikan,logikanya kalau gajihnya misal sudah besar mana ada tarikan-tarikan uang walaupun seikhlasnya. Untuk saran yang tentang “I lounge” dan lapangan parkir yang kurang menurut saya ada sangkutanya,karena kenapa lahan parkir sempit? Karena kebanyakan masiswanya,kenapa banyak masiswa nya? Karena fasilitas “I lounge” nya dibuat jadi kelas. Dan untuk proyektor di setiap kelas mungkin saya sudah tidak perlu jelaskan,bayaran sudah mahal,masa hanya dikasih OHP,ketinggalan jaman banget,bayaran doang mahal,masa untuk proyektor di setiap kelas saja tidak sanggup? Dikemanakan uang nya? Apalagi untuk mahasiswa tahun 2015 jurusan saya, bayaran per semesternya bisa buat beli satu motor,bagaimana tidak mahal? Bayaran sudah semahal itu masa fasilitas nya begitu doang sih?
Dan selanjutnya adalah kritik saya
adalah di gundar itu kurangnya transparansi,harus nya kita budayakan
transparansi,agar kenapa? Supaya jelas. Bayaran setiap tahun naik,UM untuk
sekarang juga naik,SKS untuk tahun 2015 juga naik. Apa dasar yang membuat semua
itu naik? Tidak ada transparansi nya tiba-tiba naik begitu saja tanpa ada
penjelasan atau keterangan sama sekali
HAL
YANG TIDAK BISA DILUPAKAN SELAMA SAYA HIDUP :
Ada beberapa hal yang mengesankan selama saya hidup,ada banyak hal yang tak bisa saya lupakan selama saya hidup,saya akan mulai menjelaskannya satu per satu,diantara lain adalah kecil itu saya tidak menyukai nasi,setiap hari saya hanya makan dengan ayam goring(tanpa nasi),nah waktu itu saya main agak jauh dan pulang terlau malam saat saya masih kurang lebih kelas 3 sekolah dasar,nah pulangnya ibu saya marah dan saya dicekokin makan nasi(sambil menangis),nah dari situlah saya mulai makan dan menyukai nasi.
Cerita selanjutnya dimulai dari saya
masuk sekolah menengah kejuruan,disitu saya sudah mengenal wanita dan saya pun
akhirnya mendapatkan pacar pertama saya dan menurut saya hal itu adalah hal-hal
yang sulit untuk saya bisa lupakan,kita sekolah bareng,berangkat pulang pergi
bareng,seneng bareng,susah bareng,cabut bareng dan saya sudah dekat sekali
dengan keluarganya dan begitupun sebaliknya,tapi kemudian beberapa hari
menjelang ujian nasional saya pun diputusin sama dia,dan itulah mungkin salah
satu hal yang paling menyakitkan dan pula menyedihkan bagi hidup saya,entah apa
yang membuat ia mengatakan kata “putus” ke saya,tapi apa daya,saya sudah
semaksimal mungkin mempertahankan nya,tetapi ia tetap ingin putus dengan saya
dengan alasan “mau fokus un”. Tetapi selang beberapa hari dia pun punya pacar
baru,mengdengar nya membuat saya “jleb” (kalo kata anak jaman sekarang),tapi mau
bagaimana lagi,itu sudah keputusannya dan saya pun menerimanya dengan ikhlas
walaupun sedih mengundang di dalam hati saya(tersenyum kecil).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar